REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ruangan masjid didominasi warna biru dan krem muda dan dihiasi dengan ayat-ayat Al Quran yang memuji kebesaran Allah. Di bagian dalam kubah utama masjid juga dipenuhi dengan ayat Al Quran yang ditulis melingkar. Di tengah kubah tersebut, menggantung satu lampu gantung raksasa yang menyinari masjid.
Seorang pengunjung yang berasal dari Yordania, Ahmad Tamimi (35), mengaku takjub dengan Masjid Agung tersebut.
"Masya Allah, indah sekali masjid ini," kata Ahmad. Ahmad juga merasa terharu dengan keberadaan masjid megah tersebut. Apalagi masjid itu terletak di daratan Eropa."Kalau di Asia mungkin sudah biasa, tapi ini (letaknya masjid) di Eropa," cetus dia.
Seorang warga negara Indonesia (WNI), Fathia (43), mengaku Pemerintah Rusia mulai menerima umat Islam dengan tangan terbuka sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan pada perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, pemerintah Rusia menutup beberapa blok jalan untuk Salat Id. Pemerintah Rusia juga menempatkan petugas keamanannya untuk mengawal perayaan besar umat Islam tersebut.
Di masjid tersebut kita akan menemukan jejak Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno. Proklamator tersebut pernah berkunjung ke masjid tersebut pada 1956. Dalam kunjungannya ke Rusia untuk pertama kalinya, Soekarno atau Bung Karno mengunjungi Masjid Agung Moskow.
Pada saat era Uni Soviet, seluruh masjid dan gereja di seluruh negeri beralih fungsi menjadi gudang. Masjid itu merupakan satu-satunya masjid yang tidak ditutup. Dalam tabloid Masjid Agung Moskow, terlihat Bung Karno berada di dalam masjid dengan ditemani dengan Imam Besar masjid tersebut.
Bung Karno juga berperan dalam membuka kembali fungsi Masjid Biru yang terletak di Saint Petersburg. Saat itu, Masjid Biru dijadikan gudang. Bung Karno meminta pada Pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev, untuk mengembalikan fungsi masjid itu. Ajaibnya, dalam hitungan hari masjid itu pun kembali menjadi tempat ibadah.