Sabtu 10 Oct 2015 07:46 WIB

Ucapan Terima Kasih Stalin untuk Masjid Katedral Moskow

Masjid Katedral Moskow
Foto: bujangmasjid.blogspot.com
Masjid Katedral Moskow

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mesjid katedral Moskow dibangun pada 1904 berdasarkan inisiatif seorang ulama, B Alimov. Masjid itu dibangun d iatas tanah yang dibeli oleh saudagar bernama Habibul Akbulatov dan Sabirzyan Bakirov pada 1901, seperti yang dikutip dari tabloid masjid berbahasa Rusia tersebut.

Pada 2 Desember 1902 Habibul Akbulatov dan Sabirzyan Bakirov memberikan lahan itu kepada kepala kepolisian Moskow untuk dimanfaatkan sebagai majelis bagi umat Muslim. Masjid itu dibangun oleh arsitek ternama Rusia, yakni Nikolai Nikolaevich Zhukov pada Juni 1904. Bangunan masjid yang terbuat dari batu tersebut berdiri pada November 1904.

Pada saat itu, Imam Masjid Agung Moskow B Alimov mengajukan permohonan untuk bisa melakukan shalat di masjid itu. Sebulan kemudian, komunitas Muslim Moskow memutuskan anak tertua B Alimov, Muhammed Safi Alimov, sebagai imam masjid.

Di bawah kepemimpinannya terjadi perluasan fungsi dan pembangunan mesjid. Tak hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga sekolah. Pada era Uni Soviet, Masjid Agung Moskow merupakan satu-satunya masjid yang tidak ditutup. Pada masa itu, terjadi pembantaian para ulama di sekitar masjid, tapi tak menyurutkan nyali umat Islam beribadah di masjid tersebut.

Pada masa Perang Dunia II, saat Tentara Uni Soviet mengalami kesulitan melawan Jerman, umat Muslim di Moskow justru penggalangan dana untuk membantu Tentara Merah dalam perperangan. Pada saat itu, terkumpul 55 ribu rubel dalam bentuk tunai dan 20 ribu rubel dalam bentuk obligasi. Semua itu disumbangkan Muslim Moskow kepada Tentara Merah.

Tak ayal, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu, Joseph Stalin, mengirimkan telegram yang berisi ucapan terima kasih kepada umat Muslim Moskow. Telegram itu ditujukan kepada Imam Masjid, Halil Nastrejinov, pada 1944.

Dalam telegram itu, Stalin menulis, "Mohon sampaikan salam saya dam ucapan terima kasih dari Tentara Merah kepada Umat Muslim Moskow."

Sejak itu, terjadi perubahan politik pemerintah dengan kehidupan beragama serta terjadi normalisasi hubungan pemerintah dengan umat muslim Moskow.

Oleh karenanya, tak heran jika kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan masjid tersebut bertepatan dengan peringatan 70 tahun kemenangan Uni Soviet dari Nazi Jerrman pada Perang Dunia II. Sejatinya, masjid itu baru akan diresmikan pada 2015.

Setelah direnovasi pada 2005, luas masjid tersebut mencapai 19 ribu meter persegi dan bisa menampung lebih dari 10 ribu jamaah. Renovasi masjid tersebut membutuhkan biaya 170 juta dolar AS atau Rp 2,43 triliun.

Dana sebesar itu sebagian besar dibiayai anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, Turki dan negara Timur Tengah lainnya. Bahkan, Palestina pun memberikan sumbangan 25 ribu dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement