Sabtu 10 Oct 2015 13:41 WIB

Menteri Yohana: Anak Korban Bencana Asap Butuh Perhatian Khusus

Sungai Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Rabu (7/9), tertutup kabut asap.
Foto: Antara
Sungai Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Rabu (7/9), tertutup kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah menurunkan tim untuk mendata permasalahan dan kebutuhan korban asap terutama dari kalangan anak-anak.

"Anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampak negatif dari kabut asap ini harus dijadikan fokus perhatian kita bersama," kata Menteri PPPA Yohana Yembise, Sabtu (10/10).

Dia menjelaskan, sekitar tiga bulan bencana kabut asap dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan.

Selama tiga bulan itu, kata dia, berbagai upaya sudah dilakukan.

"Karena sekolah diliburkan, maka saya meminta kepada orangtua untuk memastikan anaknya tetap berkegiatan dan mendapatkan hak pendidikan di dalam rumah dan meminimalisasikan keluar rumah agar tidak banyak terpapar asap yang membahayakan kesehatan," katanya.

Yohana menyatakan dirinya prihatin adanya korban yang berjatuhan dari kalangan anak-anak.

"Bagi anak-anak dan balita yang sekiranya membutuhkan perhatian khusus, saya minta kepada pemerintah daerah setempat untuk mengevakuasi mereka ke tempat penampungan anak-anak dan balita yang disiapkan berikut sarana oksigen dan masker dengan tenaga medisnya," katanya.

Hal itu, kata dia, bersifat sementara, seraya terus berupaya mengatasi asap.

"Seraya pihak terkait tengah berupaya memadamkan kabut asap, kita harus tetap memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang sehat dan aman," katanya.

Termasuk juga, kata dia, anak-anak yang masih dalam kandungan.

"Ibu hamil pun harus dipastikan mendapat fasilitas kesehatan yang memadai agar tumbuh kembang janin bisa optimal,"katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus memantau tim di lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan juga kebutuhan korban seraya terus berkoordinasi dengan Badan PP dan pemerintah setempat.

"Kami ingin mengupayakan yang terbaik bagi semua korban asap, utamanya bagi perempuan dan anak," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement