REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD RI dari Riau, Abdul Gafar Usman menilai kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah dengan melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu hadir di masyarakat untuk melatih mereka.
"Mereka dilatih untuk bisa memiliki rasa memiliki hutan, sehingga saat ada kobaran api, mereka langsung bertindak dan membantunya," ujarnya saat acara talkshow bertemakan 'Asap Makin Pekat, Pembakar Kita Sikat' di Jakarta, Sabtu (10/10).
Ia mengungkapkan, pihaknya telah mencanangkan konsep untuk keberadaan hutan Indonesia. Karena itu, ia berharap Konsep Nyaman, Senang dan Tenang (NST) bisa terealisasikan dengan baik ke depannya.
Menurutnya, pertama, perusahaan harus bisa melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada. Kemudian, mereka perlu memberikan sumbangsih kepada masyarakat sekitar. Dengan kata lain, perusahaan mengajak masyarakat untuk bisa menjadi kawan.
Dengan demikian, rasa memiliki hutan dan nyaman pun akan muncul. Apabila rakyat diberi hak, Abdul melanjutkan, masyarakat tentu akan senang. Masyarakat juga akan berada dalam kondisi yang makmur.
Untuk bisa membentuk karakter masyarakat yang cinta hutan, Abdul berpendapat, masyarakat memang harus dilatih. Dalam hal ini, pemerintah harus bisa bekerjasama dengan perusahaan.
Dengan kata lain, pemerintah hadir di masyarakat sedangkan perusahaan yang memfasilitasinya. "Kalau ini dilakukan, efeknya pun akan jangka panjang," jelasnya.
Ia menambahkan, masyarakat akan cinta hutan dan berusaha melindungi hutan dari pengrusakan maupun pembakaran.