REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan peringatan bagi warga dan wisatawan untuk menjauhi kerumunan, mengingat kondisi saat ini. Mereka juga tak menyarankan mengunjungi sejumlah wilayah di Turki demi alasan keamanan.
Dilansir laman Express.uk, Sabtu (10/10), setidaknya 186 orang terluka dan 86 lainnya tewas dalam serangan teror paling mematikan dalam sejarah Turki. Kementerian Luar Negeri (FCO) mengatakan ada ancaman yang tinggi dari terorisme.
"Kami menyarankan orang-orang untuk menjauh dari lokasi ledakan, menghindari demonstrasi atau pertemuan-pertemuan besar di Turki, serta tetap ekstra waspada," ungkap pernyataan FCO.
Mereka juga memperingatkan warga Inggris untuk memantau laporan media dan tetap memantau perkembangan terkait berwisata.
Pemerintah sekarang menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Sirnak, Mardin, Sanliurfa, Gaziantep, Kilis, Hatay, Siirt, Tunceli, Diyarbakir dan provinsi Hakkari. Kecuali itu benar-benar penting atau mendesak.
Pernyataan ini juga telah memperingatkan tentang risiko penculikan dan ancaman umum untuk angkutan umum di Istanbul.
Ledakan terjadi di luar stasiun kereta api utama di Turki selama aksi unjuk rasa damai. Aksi tersebut memprotes konflik antara negara dan Kurdi di tenggara Turki.