REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman meninjau pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat pada agenda kerja hari ketiga, Sabtu (10/10). Dalam kunjungan tersebut presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Barat Reydonnyzar Moenek.
Pada kunjungan tersebut, rombongan melaksanakan shalat Magrib berjamaah, dengan presiden sebagai imam. Setelah pelaksanaan shalat, rombongan mengitari area masjid sambil mendapatkan penjelasan dari Gubernur seputar pembangunan masjid.
Melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/10), Reydonnyzar menerangkan, pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat telah dilakukan sejak tahun 2007. Sampai tahun ini, area masjid baru rampung hingga 49 persen.
Pada area masjid dibangun pula kompleks islamic center dan menara, namun hingga kini belum kunjung selesai. Pembangunan ini telah menyerap anggaran Rp 202,2 miliar dari total biaya Rp 433,5 miliar, termasuk pembangunan gedung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat Rp 11,3 miliar dalam APBN tahun 2014.
Mengingat total anggaran yang cukup besar dalam pembangunannya, tanggal 23 Augustus 2015 yang lalu, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merevisi anggaran pembangunan masjid raya ini. JK lalu meminta kesediaan Irman Gusman selaku tokoh asal Sumatera Barat untuk mengawasi transparansi dan akuntabilitas biaya pembangunan masjid raya ini.
Masjid yang bisa menampung hingga 16 ribu jamaah ini akan menempati lahan seluas 11,3 hektare. Diperkirakan masjis Raya Sumatera Barat ini akan menjadi masjid bagojong terbesar dan termegah di Sumatera Barat.