Ahad 11 Oct 2015 14:00 WIB

Parade Tauhid Buktikan Regenerasi Syiar Dakwah Islam

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
 Masa dari sejumlah ormas Islam menggelar parade tauhid Indonesia saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (16/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masa dari sejumlah ormas Islam menggelar parade tauhid Indonesia saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Parade Tauhid yang digelar di Kota Yogyakarta menjadi bukti regenerasi syiar dakwah Islam oleh kaum pemuda.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia DIY Ahmad Muhsin Kamaludiningrat yang turut hadir dalam pembukaan parade mengapresiasi acara tersebut.

"Saya merasa bangga, pada hari ini saat orang-orang memilih bermain banyak pemuda yang masih rela mengorbankan waktunya untuk syiar islam," katanya, Ahad (11/10).

Ia mengingatkan agar generasi muda muslim saat ini bertaqwa kepada Allah SWT dan ikhlas mengejar pendidikan. Sebab umat islam membutuhkan generasi yang kuat kedepannya.

Menurut Muhsin, umat Muslim harus kuat dalam lima hal. Antara lain spiritual, mental, akal, jasmani, dan harta kekayaan. Sehingga, generasi ini dapat tumbuh kembang bebas dari pemikiran yang merusak bangsa, seperti komunis dan syiah.

Ketua DPW FUI DIY Sukri Fadholi pun menuturkan, parade ini sengaja diselenggarakan sebagai syiar tauhid pada masyarakat. Ia berharap dengan acara yang digelar dari pukul 07.00 hingga tengah hari itu bisa meningkatkan rasa kecintaan masyarakat pada agama dan bangsa.

"Kecintaan kita terhadap Allah akan menjadi kekuatan kita untuk berjuang bagi negara ini, sebagaimana pendahulu kita dulu" katanya.

Menurutnya, penegakan esensi tauhid bagi umat islam Indonesia sangat penting dilakukan. Salah satunya untuk menyelamatkan bangsa dan negara ini dari pengaruh buruk komunis yang menyebabkan kehancuran.

Perwakilan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Khudori  berharap dengan bersatunya umat Islam dalam Parade Tauhid mengobarkan  semangat berjuang di jalan Allah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement