Ahad 11 Oct 2015 14:23 WIB

Petani Sukabumi Rugi Miliaran Rupiah Akibat Kekeringan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Dampak kekeringan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para petani. Pasalnya, kekeringan menyebabkan hampir seribu hektare areal pertanian di Kabupaten Sukabumi mengalami gagal panen (puso).‘’ Kerugian akibat kekeringan mencapai miliaran rupiah,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat Ahad (11/10).

Data terakhir hingga akhir September 2015 luas areal persawahan yang gagal panen mencapai 917 hektare. Jika dari satu hektare mengalami kerugian Rp 6 juta dan dikalikan 917 hektare, Sudrajat mengatakan, maka diperoleh kerugian hingga miliaran rupiah.

Jumlah tersebut belum ditambah dengan luasan areal yang saat ini statusnya mengalami kekeringan berat. Sudrajat mengatakan, lahan yang kekeringan berat sekitar dua hektarenya tidak bisa dipanen akibat kesulitan pengairan.

Saat ini lahan pertanian yang kekeringan berat mencapai 1.643 hektare. Sehingga jumlah kerugian akibat gagal panen tersebut makin besar. Dia  menerangkan, jumlah kerugian ini lebih besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.  Untuk mengimbanginya, DTPP menggenjot dari segi produktivitas. ‘’Kita terapkan jajar legowo dan pupuk lengkap untuk naikkan produktivitas,’’ ujar Sudrajat.

Hasilnya, saat ini rata-rata tingkat produktivitas mencapai sekitar 6,4 ton atau 64 kuintal per hektarenya. Padahal, target produksi sebelumnya hanya 61 kuintal per hektare.

Data terakhir ujar Sudrajat, hingga akhir Septmber produksi padi yang diperoleh mencapai 852.854 ton. Sementara target produksi di 2015 ini sebanyak 880.206 ton padi. Sisa produksi sebesar 27.352 ton, Sudrajat mengatakan, optimistis bisa dicapai karena masih ada waktu selama tiga bulan ke depan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement