REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Berbagai kecaman dan ungkapan belasungkawa diberikan para tokoh dunia atas dua ledakan mematikan di Turki, Sabtu (10/10). Sedikitnya 95 orang tewas dan 248 lainnya terluka.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon mengutuk pengeboman tersebut. Ia meminta para pelaku aksi teror segera dibawa ke pengadilan. "Ia mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban, serta masyarakat dan Pemerintah Turki dan berharap mereka yang terluka lekas sembuh," kata juru bicara itu dikutip dari Xinhua, Ahad (11/10).
Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang memiliki hubungan buruk dengan Turki juga menyatakan belasungkawa. Ia mengatakan Rusia siap untuk bekerja sama dengan Turki untuk melawan teroris.
"Hal ini diperlukan untuk menyatukan upaya dalam memerangi kejahatan ini," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan saluran Rossiya One.
Menurutnya, apa yang terjadi di Turki merupakan serangan teroris yang sangat buruk dengan menimbulkan banyak korban.
Perdana Menteri India, Narendra Modi melalui akun Twitter-nya juga turut mengekspresikan kesedihannya. "Sedih karena kehilangan nyawa akibat ledakan bom di Ankara. Belasungkawa kepada keluarga almarhum dan doa untuk korban luka," tulisnya.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, Pakistan mengutuk tindakan keji tersebut. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Finlandia Juha Sipila, Presiden Georgia, Giorgi Margvelashvili juga menyatakan Belasungkawa.
Barack Obama menyampaikan rasa dukanya dengan menghubungi langsung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. "Presiden menyampaikan rasa simpatinya terhadap mereka yang terbunuh dan terluka dalam serangan keji itu. Ia juga menegaskan sikap rakyat Amerika yang berdiri bersama rakyat Turki melawan terorisme," ujar Gedung Putihg dalam pernyatannya.
Ledakan terjadi di dekat stasiun kereta api di pusat kota saat aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok sayap kiri. Demo tersebut menuntut diakhirinya kekerasan antara militan separatis Kurdi PKK dan pemerintah Turki.