Ahad 11 Oct 2015 17:03 WIB

AS Tolak Sebut Serangan Israel ke Palestina Sebagai Teror

Rep: C25/ Red: Ilham
Wanita Palestina ambil posisi jelang bentrokan dengan aparat Israel di Ramallah, Sabtu (10/10).
Foto: Reuters
Wanita Palestina ambil posisi jelang bentrokan dengan aparat Israel di Ramallah, Sabtu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meski malabeli sejumlah tindakan warga Palestina sebagai aksi teror, Departemen Luar Negeri AS enggan menyebut tindak kekerasan yang sama atau lebih yang dilakukan pemukim, tentara dan polisi Israel sebagai aksi teror.

"Kami akan menganggap tindakan-tindakan kekerasan (oleh Palestina) yang sedang kita bicarakan di sini sebagai aksi teror," kata juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby, seperti dilansir Anadolu Agency.

Tapi ketika ditanya apakah ia juga menganggap penusukan warga Palestina oleh pemuda Israel berusia 17 tahun di kota Dimona sebagai aksi teror, Kirby berdalih ia tidak mengetahui kejadian itu. Kirby mengelak dengan alasan tidak memiliki rincian tentang persitiwa itu, dan lebih memilih untuk tidak terlibat atas apa yang ia tidak ketahui.

 

"Tapi kami menganggap tindakan kekerasan yang kita lihat, termasuk penusukan dan pembunuhan yang ada di Yerusalem Timur, sebagai aksi teror," terang Kirby. Pernyataan Kirby terlihat hanya mengacu pada serangan yang dilakukan warga Palestina, dan jelas berhati-hati untuk tidak melabeli serangan Israel sebagai aksi teror.

Ia menambahkan semua kekerasan perlu dihentikan dan kedamaian harus segera dikembalikan.

Dalam tujuh hari terakhir, beberapa bentrokan pecah antara pemuda Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat Yerusalem timur, yang diduduki Israel. Palestinian Red Crescent menyatakan setidaknya 1.600 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan dengan Israel yang terjadi sejak 3 Oktober.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement