Ahad 11 Oct 2015 22:09 WIB

Pemerintah Diminta Transparan Soal Penghitungan BBM

Rep: Sapto Andhika C/ Red: Indira Rezkisari
Pengisian BBM pada kendaraan di Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU), Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pengisian BBM pada kendaraan di Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) kembali turun, meski penurunannya hanya pada avtur dan solar. Polemik selalu muncul ketika isu penyesuaian BBM muncul kembali. Masyarakat terus meminta untuk menurunkan harga BBM saat harga minyak dunia turun seperti saat ini.

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati‎ menilai, hal ini menunjukkan pemerintah masih belum transparan dalam menentukan harga BBM. Sehingga, katanya, menyebabkan masyarakat selalu gusar setiap kali ada kenaikan ataupun penurunan harga minyak dunia karena tidak berdampak pada harga BBM.

"Setiap tahun mau minyak dunia naik atau turun kita ribut terus. Artinya yang menjadi persoalan itu ketergantungan kita terhadp energi impor ini semestinya menjadi acuan utama dulu. Perkara nanti pricing energi hanya bagian dari kebijakan energi kita," ujar Enny dalam diskusi Energi Kita, Ahad (11/10)

Enny melihat, meski ada yang meminta Pertamina selaku operator untuk lebih "jujur" dalam hal perhitungan BBM, dalam hal ini pemerintah yang seharusnya punya insiatif untuk terbuka kepada masyarakat.

"Ini menunjukan transparansi dari pemerintah, tetapi masyarakat masih bertanya jadi kami untuk menikmati energi murah. Yag diminta masyarakat itu energi murah. Sisanya urusan pemerintah," tegasnya.

Di sisi lain, sebagai upaya untuk menekan ketergantungan masyarakat akan energi fosil, Enny mendesak pemerintah untuk berlari kencang dalam pembangunan infrastuktur pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan. Tentu, lanjutnya, sejalan dengan konversi BBM ke gas yang masih berjalan hingga kini.

"Poin saya energi kita yang utamakan kita punya banyak sumber energi. Kita ada gas. Nah kenapa bisnis gas yang untuk tidak diperbesar. Kenapa justru BBM? Kan dari kemarin beberapa rencana untuk bangun infrastruktur gas terkendala," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement