REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Departemen Perhubungan Malaysia telah mengarahkan Departemen Penerbangan Sipil untuk menyelidiki puing-puing yang diduga milik MH370. Puing-puing tersebut dikabarkan telah ditemukan di sebuah pulai di Filipina Selatan.
Menteri Transportasi Liow Tiong Lai mengatakan, penyelidikan juga akan melibatkan Divisi Investigasi Kecelakaan Udara.
"Saya telah menerima laporan tentang penemuan dan belum dapat dikonfirmasi. Kami akan membiarkan mereka menyelidiki," ujarnya kepada Bernama, Ahad (11/10).
Ia berharap masyarakat tidak akan berspekulasi terhadap puing tersebut.
One Jamil Omar melaporkan ke kantor polisi Sandakan dan mengatakan bila anggota keluarganya menemukan reruntuhan di hutan di Pulau Sugbay, Tawi-Tawi di Filipina. Mereka menemukan reruntuhan itu pada awal September.
Laporan tersebut juga mengklaim sisa-sisa kerangka manusia dan bendera Malaysia berukuran 70X35 inci berada di dalam pesawat.
Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengatakan, pihak berwenang Filipina telah pergi untuk memeriksa lokasi penemuan.
"Kami belum menerima konfirmasi. Mungkin butuh satu atau dua hari sebelum mereka bisa memberitahu kami," katanya.
MH370 dilaporkan hilang pada 8 Maret tahun lalu. Pesawat tersebut dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan membawa 239 penumpang dan awak.