REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Kemala Atmojo meminta kehadiran Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) benar-benar membawa perbaikan terhadap perfilman nasional yang mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. APFI jangan sampai dijadikan alat perjuangan pribadi para anggota.
Hal tersebut dikemukakan Kemala saat berbicara di acara Deklarasi APFI, Senin (12/10) kemarin di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.
"Waktunya orang baik berkumpul dengan orang baik. Sebagai organisasi tentu saya memberikan selamat, jangan jadikan organisasi perjuangan pribadi," ujar Kemala.
Ia mengatakan permasalahan perfilman nasional sangatlah banyak. Salah satunya adalah keberadaan asosiasi dan kelompok sejenis yang tidak memberi dampak signifikan terhadap perfiman nasional. Karena ia berharap APFI benar-benar meningkatkan kualitas dan kreativitas perfilman nasional. Sehingga masyarakat film Indonesia kembali menguat dan apresiasi terhadap film nasional meningkat.
"Mudah-mudahan organisasi ini bawa kemajuan bagi perfilman Indonesia," ujar dia.
Hal senada dikatakan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Semangat terhadap perfilman nasional di semua kalangan harus segera dibangkitkan.
"Karena itu yang kita butuhkan. Kami juga akan segera berbagi tugas dengan Dikbud terkait perfilman nasional, semoga kedepan bisa menjadi lebih baik," ujar Triawan.