REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) resmi berdiri. Asosiasi ini menjadi organisasi kedua yang membawahi perusahaan film, setelah sebelumnya ada Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI). Bahkan dua anggota di APFI sebelumnya merupakan bagian dari PPFI.
Lalu, apa tawaran keuntungan APFI terhadap anggota?
Salah satu pencetus APFI, Chand Parwez dari Starvision mengatakan terlalu dini untuk menyebut kelebihan yang ada. Menurutnya APFI baru dideklarasi dan hendak membentuk struktur kepengurusan.
"Berbicara keuntungan saat ini mungkin terlalu dini. Tapi yang jelas APFI bisa menjadi tempat curhat dan membantu permasalahan yang dialami anggota dengan cara menjalin komunikasi yang intens secara bersama-sama," ujar Chand Parwez usai deklarasi APFI, Senin (12/10) kemarin.
Selain itu APFI juga akan fokus mengembangkan perfilman Indonesia dengan cara meningkatkan kualitas dan kreativitas produksi film nasional.
Hal tersebut dilakukan dengan rencana kerja, diantaranya menyelenggarakan seminar dan simposium dengan asosiasi produser berskala internasional, menciptakan peluang co-production dengan pihak luar serta workshop untuk meningkatkan keterampilan SDM/pekerja film.
Juga melakukan riset untuk lebih mengenal penonton film Indonesia.
"Kita ingin jadi agen perubahan kenapa film kita tidak meningkat," ujarnya.
APFI, lanjut Parwez, juga akan menjadikan film nasional dicintai di dalam dan luar negeri.