REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Burundi telah meminta Belgia mengganti duta besarnya Marc Gedopt di tengah hubungan yang buruk antara kedua negara tersebut.
Sekretaris Tetap di Kementerian Kerja Sama Internasional dan Hubungan Luar Negeri Salvator Ntacobamaze mengatakan pemberitahuan tersebut dikirim kepada pemerintah Belgia pada 7 Oktber.
"Pemerintah (Burundi) tidak lagi percaya pada duta besar tersebut," katanya, Senin (12/10).
Peristiwa itu terjadi setelah Belgia pekan lalu membekukan beberapa proyek kerja sama antara kedua negara. Tindakan tersebut dipandang sebagai tanda ketidakpuasan kepada Presiden Pierre Nkurunziza, yang meraih masa jabatan ketiga-yang kontroversial pada Juli.
Penentangnya menuduh Nkurunziza melanggar undang-undang dasar negeri itu, yang membatasi masa jabatan presiden maksimal dua kali.
Puluhan orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pemrotes --yang menentang terpilihnya kembali Nkurunziza.
Burundi pekan lalu mengusir Desire Nyaruhirira, penasehat senior di Kedutaan Rwanda di Burundi. Pemerintah Burundi sebelumnya menuduh Rwanda menampung perencana kudeta yang gagal pada Mei terhadap Nkurunziza dan melatih pemberontak yang mempersiapkan diri untuk menyerang Burundi.