REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Wakil Ketua KPK non aktif, Bambang Widjojanto menampik adanya tudingan KPK di era kepemimpinannya telah tebang pilih dalam menetapkan tersangka. Hal itu dikemukakannya menjawab keheranan sejumlah pihak terkait munculnya bukti berkas acara pemeriksaan (BAP) KPK yang diakui para saksi saat diminta keterangan tentang adanya keterlibatan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dalam sejumlah kasus korupsi.
“Soal Airin the matter of time,” kata Bambang, Selasa (12/10).
Bambang mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi Road Map KPK bertema ‘Usulan dan Evaluasi Peta Jalan KPK 2015-2019’ di Talaga Sampireun , Bintaro, Kota Tangsel, Selasa (12/10). Dalam diskusi itu, hadir Ade Irawan Koordinator ICW Wilayah Banten, Ray Rangkuti pengamat, Badrul Munir Direktur LBH Mata Hati, Suhendar Koodinator Tangerang Public Transparency Wacth (TRUTH) serta Dahnil Anzhar, aktivis muda Muhammadiyah.
Dia menyebut sejumlah kasus yang ditangani KPK, seperti pengakuan Agus Condro, KPK sempat dicemooh atas pengakuan Agus karena dianggap diam. Tetapi, kata Bambang, apa yang terjadi, 26 anggota DPR kena, kemudian baru Nunun Nurbaeti (istri Adang Daradjatun) hingga akhirnya Miranda Gultom.“Sampai di Miranda dia tak bicara lagi, mungkin kalau bicara beda lagi,” kata Bambang.
Sekarang, kata Bambang, dia mengajak para aktivis anti korupsi di Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mengkomparasi dengan sejumlah kasus itu dengan yang ada di Tangsel.“Mari kita komparasi dengan Tangerang Selatan, supaya kita enggak cengeng. Ini kalau seperti ini kan cengeng, susah kita ini, kasus itu kan baru 2013,” katanya.
Padahal, kata Bambang, penegak hukum lain tak bisa menangkap Gubernur Banten Ratu Atu Chosiyah.“Ayo coba jawab kenapa. Kenapa penegak hukum lain tidak bisa? Oke sekarang kita lihat, kasus Akil Mochtar, bandingkan sebut sama saya yang bisa mengusut sampai semua kena oleh penegak hukum lain apa,” katanya.
Ini, kata dia, di Banten KPK telah menangkap mulai dari Gubernurnya, keluarganya, pemerintahn daerahnya, pengusahanya juga sudah kena.“Anda bandingkan deh. Berapa banyak Bupati yang lain juga kena. Itu ada diperiode kapan?” jelasnya.