REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemilik PT Pradipta Perkasa Makmur sebagai perusahaan yang memproduksi sandal bertuliskan lafaz ‘Allah’ menyatakan permohonan maaf kepada umat muslim. Wawah melalui putranya Long Hua mengaku tak mengetahui mesin cetak yang digunakan untuk produksi sandal merek Glasio dan Clarudo.
“Kami memohon maaf kepada seluruh umat muslim se-Indonesia. Ini merupakan ketidaksengajaan perusahaan kami,” tutur Long Hua usai menyerahkan sepuluh ribu pasang sandal sisa produksi yang belafadz Allah kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul ‘Ulama (PWNU) Jatim pada Selasa (13/10) siang.
Long Hua mengatakan pencetakan desain dan mesin desain sepenuhnya diperoleh dari Cina. Kendati demikian Long Hua berjanji akan mengganti mesin cetak sandal sekaligus menarik sandal yang telah beredar dipasaran.
Kata Long Hua sedikitnya sekitar 30-40 ribu pasang sandal telah dipasarkan perusahaan sejak 2014 ke seluruh Indonesia. Long mengatakan konsumen dapat mengembalikan sandal yang sudah dibeli kepada perusahaan yang berlokasi di Jalan Wringin Anom KM 33 Gersik, Jawa Timur.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada PWNU, teman-teman Banser, dan media. Kami janji akan menarik dan memusnahkannya” tuturnya.