Selasa 13 Oct 2015 23:51 WIB

Peredaran Narkoba di Depok Cukup Tinggi

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Peredaran narkoba di Depok cukup tinggi. Penyebabnya, selain Kota Depok yang sangat dekat dengan Jakarta juga karena pangsa pasar dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang besar. Di Kota Depok terdapat beberapa kampus ternama, salah satunya yakni terdapat Universitas Indonesia (UI).

"Pasar terbesar para bandar narkoba mengincar kalangan pelajar dan mahasiswa, untuk itu perlu pemberantasan penyalahgunaan narkoba di harus dikerjakan secara sungguh-sungguh," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, AKBP M Syaefudin Zuhri di Depok, Selasa (13/10).

Berdasarkan hasil penelitian yang diselenggarakan BNN bekerjasama dengan UI tahun 2012, penyalahgunaan narkoba di Depok tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Sukmajaya, Pancoranmas, Sawangan dan Beji.

"Kawasan penyebarannya kini semakin luas. Tapi untuk memastikannya perlu dilakukan penelitian lagi, sehingga diketahui berapa banyak yang menjadi korban narkoba dan di kawasan mana saja konsentrasinya. Mudah-mudahan tahun depan ada anggaran untuk kembali melakukan penelitian," harap Zuhri.

Saat ini, lanjut Zuhri, untuk mencegah dan menekan angka penyalahgunaan narkoba, BNN secara rutin mengadakan koordinasi dengan pihak terkait mulai dari walikota sampai ke instansi, tokoh masyarakat dan tokoh agama. "Kami setiap ada kesempatan ketemu masyarakat, selalu dilakukan sosialisasi. Pada saat ini sosialisasi diperioritaskan di sekolah-sekolah dan kampus.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk mewaspadai peredaran narkoba di Kota Depok karena kini sudah menjadi ajang pemasaran narkoba," pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement