REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul ‘Ulama (PWNU) Mohammad Hasan Mutawakil Allalah mengimbau seluruh umat muslim agar tidak terpancing kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan nama baik Islam. Dia mencontohkan dengan adanya sandal berlafazkan Allah bisa memicu terjadinya anarki.
Hasan meminta seluruh umat muslim khususnya yang berada di Jawa Timur untuk tetap bijak menyikapinya. Terlebih saat ini pihak perusahaan yakni PT Pradipta Perkasa Makmur telah meminta maaf dan berjanji akan menarik dan memusnahkan semua produk sandal yang telah dipasarkan.
“Selaku umat Islam berlaku yang bijak jangan melakukan tindakan yang merugikan. Karena sekarang ini sedang marak deradikalisasi. Kasus seperti ini bisa saja dimanfaatkan,” kata Mohammad Hasan usai pembakaran sepuluh ribu sandal berlafadz Allah di depan kantor PWNU Jatim, Surabaya pada Selasa (13/10) siang.
Selain itu melalui peristiwa yang terjadi dia mengingatkan agar pelaku bisnis berhati-hati dalam memproduksi barang. Kewaspadaan diperlukan sehingga tidak melecehkan nilai dan simbol keagamaan.