Selasa 13 Oct 2015 22:36 WIB
Insiden Aceh Singkil

Jokowi: Peristiwa Aceh Singkil Jangan Sampai Merembet

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo.
Foto: Setkab
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat dalam menghentikan kekerasan di Aceh Singkil. Presiden menegaskan, negara harus menjamin perlindungan bagi setiap rakyat serta membangun perdamaian dan kerukunan bersama.

"Peristiwa itu jangan sampai merembet kemana-mana dan segera bisa diselesaikan dengan baik dan adil," ujar Jokowi seperti dikutip Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Selasa (13/10).

Sebelumnya, Menkopolhukam mengatakan, untuk mengantisipasi kerusuhan susulan, pemerintah telah memperketat pengamanan di Aceh Singkil.

Luhut mengatakan, pagi tadi sudah bicara dengan kapolda maupun dengan kasdam. "Mereka sudah melakukan persiapan-perisiapan untuk itu semua dan mereka sekarang saya kira sudah berada di Aceh Singkil," ucap Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/10).

Kendati begitu, Luhut belum bisa memastikan berapa jumlah korban atau kerusakan yang ditimbulkan. Mantan kepala staf kepresidenan tersebut menyatakan masih akan memverifikasi laporan-laporan yang masuk soal kerusuhan Aceh Singkil.

Untuk menyelesaikan konflik antarumat beragama tersebut, Luhut menyatakan pemerintah tak akan terpengaruh dengan hukum adat. Sebab, yang menjadi pegangan pemerintah adalah hukum Undang-Undang yang berlaku.

Kerusuhan antarwarga dilaporkan terjadi di Kabupaten Aceh Singkil. Bentrokan dipicu oleh pembakaran sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Akibat insiden tersebut, dua orang warga dikabarkan tewas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement