REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil merupakan hal yang menyakitkan bagi kerukunan umat beragama di Indonesia. Menurut Komnas HAM peristiwa tersebut sangat jarang terjadi di tanah Aceh.
"Peristiwa ini menjadi tantangan bagi negara utamanya Pemerintah Daerah Aceh untuk menjaga persatuan, kedamaian dan kebhinekaan," ujar Komisoner Komans HAM Maneger Nasution dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (14/10).
Ia meminta untuk penegak hukum agar mengusut kasus bentrokan tersebut secara profesional. Tidak ada tebang pilih untuk mengusut bentrokan ini secara mandiri dan tuntas dan menghukum pelakukanya sesuai hukum yang berlaku.
"Adanya insiden ini sungguh menjadi tantangan bagi negara terutama pemerintah daerah Aceh untuk hadir memenuhi hak-hak konstitusional warga negara khususnya hak beragama," ungkapnya.
Ia menghimbau agar masyarakat Aceh dapat menjaga kedamaian. Untuk itu, masyarakat Aceh harus berkomunikasi, berkoordinasi, dan membangun dialog agar tidak mudah untuk diadu domba oleh oknum yang memanfaatkan keadaan pasca bentrokan.