REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait kasus sandal yang beralas lafadzkan Allah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat telah mendelegasikan MUI Jawa Timur dan MUI Gresik untuk melakukan investigasi. Ketua Umum MUI, KH. Ma'ruf Amin mengatakan, investigasi ini dilakukan langsung oleh MUI Jawa Timur dan Gresik.
"Keputusannya telah dikeluarkan, Selasa (13/10) kemarin dan MUI pusat hanya mendelegasikan ke MUI Jawa Timur serta MUI Gresik untuk menginvestigasi," ujar Kiai Ma'ruf kepada wartawan, Rabu (14/10).
Pembentukan tim investigasi dari MUI ini bukan tanpa alasan. Menurut dia, terlepas dari alasan produsen, tapi MUI memang telah mencurigai adanya upaya kesengajaan menjatuhkan simbol dan nilai-nilai Islam atau setidaknya upaya untuk memancing kemarahan umat Islam dengan merendahkan ajaran atau simbol-simbol sakral umat Islam.
Karena kalau pun hanya kebetulan, menurut dia, hal ini agak aneh. Karena bentuk cetakannya dari luar Indonesia dan bentuk lafadznya memang sangat mirip. "Jadi kita curiga bukan kebetulan atau ketidaktahuan," tambahnya.
Sebelumnya, PT Pradipta Perkasa Makmur sebagai perusahaan yang memproduksi sandal bertuliskan lafaz ‘Allah’ menyatakan permohonan maaf kepada umat muslim. Perwakilan dari perusahaan, Long Hua mengatakan pihaknya tidak mengetahui kalau cetakan sandal tersebut berlafadzkan Allah. Ia berjanji akan mengganti mesin cetak sandal sekaligus menarik sandal yang telah beredar dipasaran.