Rabu 14 Oct 2015 09:59 WIB

Kebakaran Lahan, Kawanan Monyet Serbu Rumah Sakit Jiwa

Red: Nur Aini
Sekumpulan monyet (Ilustrasi)
Foto: Antara
Sekumpulan monyet (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Kebakaran lahan telah mengusik banyak kehidupan, tak terkecuali kawanan monyet di Kalimantan Selatan.  Kawanan monyet menyerbu Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Banjarmasin, Kalimantan Selatan sehingga mengganggu ketenangan petugas maupun penghuni lain.

Direktur RSJ Sambang Lihum dr IBG Dharma Putera mengatakan gangguan kawanan monyet semakin menjadi-jadi sejak kebakaran lahan di sekitarnya.

"Kami sangat terganggu sekali atas perilaku kawanan monyet itu, apalagi sejak kebakaran lahan membuat aksi mereka semakin menjadi-jadi dan tidak mau diusir," ujarnya di Martapura, Rabu (14/10).

Ia mengatakan gangguan hewan primata itu sudah berlangsung lama bahkan terjadi sejak RSJ yang terletak di Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, dibangun.

Dijelaskannya, gangguan itu terjadi karena posisi bangunan RSJ memang di tengah kawasan hutan dan dipenuhi pepohonan yang merupakan habitat primata tersebut.

"Namun dulu, kami bisa mengusir mereka kembali ke hutan, tetapi sekarang karena habitatnya rusak akibat kebakaran lahan, mereka bertahan," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, kawanan monyet menjadikan plafon sebagai ruang persinggahan dan sarang sehingga bagian atap dan plafon sering rusak.

"Bagian plafon dan atap yang rusak sudah beberapa kali diperbaiki tetapi dirusak kembali sehingga fasilitas yang ada di ruangan transit itu tidak bisa digunakan," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya sudah berupaya mengusir kawanan monyet dengan menggunakan petasan kecil tetapi sekarang upaya itu tidak membuahkan hasil karena mereka tetap bertahan.

"Dulu bunyi petasan kecil membuat monyetnya lari, tetapi sekarang tidak ada pengaruh dan mereka bertahan di sarang karena tidak ada lagi hutan dan pepohonan," ujar dia.

Ia mengatakan, pihaknya sudah sejak satu pekan lalu menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencarikan solusi atas gangguan primata tersebut.

"Kami yakin, surat yang sudah disampaikan direspon positif sehingga bisa diambil langkah penanggulangan agar gangguan monyet tidak terjadi lagi," kata dia.

Ia menambahkan, selain gangguan kawanan monyet, RSJ Sambang Lihum juga didatangi ular yang diduga kuat mencari perlindungan akibat habitat mereka terganggu karena kebakaran lahan.

"Kami tidak melihat langsung jenis ularnya, tetapi laporan pegawai yang melihatnya, termasuk ular berbahaya dan kami khawatir kemunculannya membahayakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement