REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania bersuara keras terhadap kemungkinan penundaan pemilihan presiden FIFA. Ia mengatakan penundaan akan membahayakan kredibilitas otoritas sepak bola duunia itu.
Sebelumnya pemilihan presiden organisasi yang dilanda krisis suap itu direncanakan berlangsung 26 Februari.
"Menunda pemilihan yang dijadwalkan hanya akan menunda perubahan yang diperlukan dan menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu (14/10) seperti dikutip Reuters.
"Ini akan memberitahu dunia bahwa pelajaran belum dipelajari, orang sama yang telah mendiskreditkan FIFA pertama kali terus berlanjut."
Sebelumnya muncul wacana dari Komite Eksekutif (Exco) FIFA untuk mengundurkan jadwal pemilihan. Salah satu alasannya karena sejumlah figur yang menjadi kandidat terkena hukuman dan menghalangi mereka maju, salah satunya Presiden UEFA Michel Platini.
Pangeran Ali menjadi satu-satunya kandidat yang terbebas dari hukuman tersebut.