Rabu 14 Oct 2015 14:35 WIB

Jokowi: Kekerasan Rusak Kebhinekaan

Presiden Jokowi
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memperoleh laporan mengenai peristiwa kekerasan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Sekasa  (siang).

“Untuk itu, saya telah perintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat dalam menghentikan kekerasan, menjamin perlindungan bagi setiap warga negara, membangun perdamaian dan kerukunan bersama,” kata Presiden Jokowi melalui fan page facebooknya yang diunggah Rabu (14/10)

Presiden menegaskan, penegakan hukum juga harus dilakukan dengan tegas sehingga peristiwa serupa tak terulang.

Menurut Presiden Jokowi, kekerasan atas nama apapun, apalagi berlatar agama dan keyakinan bisa merusak kebhinekaan tunggal ika.

“Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Kekerasan berlatar apapun, apalagi agama dan keyakinan merusak kebhinekaan,” kata Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi.

Presiden Jokowi berharap peristiwa ini tidak merembet kemana-mana, dan bisa diselesaikan dengan baik dan adil.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Aceh Singkil  bermula ketika sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi salah satu tempat ibadah di Desa Suka Makmur dan membakarnya.

Menurut Bupati Aceh Singkil Safriadi akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia dan tujuh korban lainnya menderita luka-luka.

Bupati menyebutkan situasi di daerahnya saat ini mulai tenang dengan penjagaan tambahan dari aparat keamanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement