REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tetap akan melakukan investigasi adanya sandal dengan alas berlafadz Allah di Gresik. Perusahaan sandal itu sendiri mengaku tidak sengaja dan telah meminta maaf secara resmi kepada umat Islam di Jawa Timur.
Sekretaris MUI Jawa Timur, Muhammad Yunus mengendus ada indikasi kesengajaan dari produsen. Sebab, produsen tetap mencetak produk sandal tersebut padahal tahun lalu sudah beredar kabar masalah tersebut.
"Kita melihat sepertinya ada unsur kesengajaan. Karena sebelumnya juga telah banyak terjadi dan laporan masyarakat juga telah masuk ke kita, bedanya kali ini ketahuan dan dilakukan penyegelan pabrik oleh aparat," katanya, Rabu (14/10).
Laporan kasus sandal berlafadz Allah ini bukan yang pertama kali masuk ke MUI Jawa Timur. Karena itulah ia mencurigai terungkapnya sandal berlafadz Allah ini memiliki grand design. "Nanti kita telusuri dan ungkap di pengadilan siapa otak dibalik ini," tambahnya.
Sebelumnya, PT Pradipta Perkasa Makmur sebagai perusahaan yang memproduksi sandal bertuliskan lafaz ‘Allah’ menyatakan permohonan maaf kepada umat muslim. Perwakilan dari perusahaan, Long Hua mengatakan pihaknya tidak mengetahui kalau cetakan sandal tersebut berlafadzkan Allah. Ia berjanji akan mengganti mesin cetak sandal sekaligus menarik sandal yang telah beredar dipasaran.