Tosan, petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang saat menemui warga yang berkunjung ke rumahnya di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10).Republika/Wihdan Hidayat (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Tosan, petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang saat menemui warga yang berkunjung ke rumahnya di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10).Republika/Wihdan Hidayat (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Tosan, petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang saat menemui warga yang berkunjung ke rumahnya di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10).Republika/Wihdan Hidayat (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Warga mengunjungi kediaman Tosan, petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10).Republika/Wihdan Hidayat (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Aparat kepolisian berjaga di rumah Tosan, petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10).Republika/Wihdan Hidayat (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Petani penolak tambang pasir yang menjadi korban penganiayaan preman tambang, Tosan telah kembali ke rumahnya di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/10). Tosan yang merupakan saksi kunci pembunuhan Salim Kancil sekaligus korban mendapat pengawalan dari tim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta sejumlah petugas kepolisian dari Malang.
sumber : Republika Foto
Advertisement