REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Habiburrahman mengatakan, tak lama lagi tingkat elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama bisa menurun. Terutama jika masyarakat paham dengan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Basuki yang disapa Ahok menempati posisi tertinggi dibanding nama lainnya. Ia menilai itu belum bisa dijadikan patokan. Sebab, masalah Sumber Waras bisa menjadi ganjalan.
"Ini baru beberapa bulan, masyarakat belum tahu soal Sumber Waras. Saya nggak yakin sih tapi paling juga bisa merosot drastis soal Sumber Waras itu," katanya di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10). Meski begitu, dia tak mendetail soal kasus yang disebut akan menggempur Ahok tersebut.
Menurutnya, selama ini masyarakat banyak mendengar pemberitaan soal Ahok. Jadi masih banyak yang memilih karena belum melihat potensi yang dimiliki calon lainnya.
Ia juga menilai banyak kasus yang melibatkan Ahok yang dianggap bisa mengurangi elektabilitasnya. Apalagi sosoknya juga dirasa tidak berpihak pada rakyat miskin dan pro kapitalis.
Saat ini, kata dia, naman Ahok tengah di puncak unggulan. Tapi fenomena unggul di asal itu banyak terjadi. Namun menjelang pemilihan bisa merosot dan akhirnya kalah. Hal tersebut harus dicermati Ahok ataupun calon lainnya.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra ini mengatakan, yang harus diawasi adalah penyalahgunaan kewenangan. Bukan tidak mungkin dalam masa jabatannya sekarang, mantan Bupati Belitung Timur itu menggalang dukungan lewat kebijakan yang dikeluarkannya.