REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia dan Cina layak bekerja sama mewujudkan visi pembangunan kemaritiman masing-masing. Namun, Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP, Rokhmin Dahuri berharap Beijing tidak mengikuti tabiat kapitalis Barat yang cenderung "menghisap darah" banyak negara berkembang di dunia.

"Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI Tiongkok ini sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia Presiden Joko Widodo," kata Rokhmin Dahuri di Beijing, Rabu (14/10).

Namun, dalam pelaksanaan inisiatif yang kini dikenal sebagai "One Belt, One Road" (Satu Sabuk, Satu Jalan) ini, Cina diharapkan melakukannya secara berkeadilan dan untuk mencapai kemakmuran bersama.

Ditemui Antara di sela acara pembukaan Konferensi Partai-Partai Politik Asia tentang Jalur Sutra yang turut dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rokhmin mengatakan Indonesia sudah sepatutnya mempersiapkan diri untuk mewujudkan visi Poros Maritim Dunia.

"Kita juga harus bekerja keras meningkatkan daya saing kita di bidang produk dan jasa, jika kita tidak ingin menjadi pecundang karena kebijakan Tiongkok ini bisa menjadi pedang bermata dua," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika