Kamis 15 Oct 2015 11:58 WIB
Insiden Aceh Singkil

'Ada Dugaan Aktor Luar di balik Pembakaran Gereja Aceh Singkil'

Rep: C93/ Red: Angga Indrawan
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27), korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27), korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komnas HAM, Anshori Sinungan menduga adanya keterlibatan orang-orang luar di balik pembakaran Gereja yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Tujuannya adalah untuk membuat gaduh bangsa Indonesia supaya menjadi lemah.

“Bahwa ini juga ada keterlibatan aktor-aktor luar untuk memperkeruh suasana supaya bangsa ini menjadi lemah,” kata Anshori saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/10).

Anshori melanjutkan, setelah reformasi, bangsa Indonesia memang seperti kehilangan jati dirinya, sehingga sangat muda diprovokasi. Tak hanya itu, kebebasan yang tiada batas juga tak jarang malah mendatangkan kegaduhan yang ujung-ujungnya mengganggu ketertiban.

“Jika zaman pak Harto, terlalu tertib jadi mengganggu kebebasan. Sekarang terlalu bebas jadi malah mengganggu ketertiban. Sekarang harus seimbang antara kebebasan dan ketertiban,” tambah Anshori.

Anshori menambahkan, bukan tidak mungkin konflik serupa akan kembali terjadi jika tak kunjung ditemukan akar masalahnya. Maka dari itu, menurutnya, tidak bisa jika aparat penegak hukum dan Pemda hanya berusaha meredam tanpa mengatasi akar masalahnya.

“Tidak bisa hanya meredam terus, cari akar permasalahannya. Akar permasalahannya sekarang ini masyarakat indonesia sudah saling curiga baik antarsuku, etnis dan agama. Kalau ditanamkan pentingnya kesatuan dan persatuan, maka rasa curiga tersebut bisa dihilangkan,” kata Anshori.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement