REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Anshori Sinungan memaparkan, Indonesia sudah kehilangan pedoman untuk memelihara solidaritas dan kerukunan antarumat beragama. Maka, Presiden Joko Widodo harus benar-benar merealisasikan gagasan Revolusi Mental.
“Harus ada lembaga khusus yang mengimplementasikan gagasan presiden yang disebut Revolusi Mental. Seperti zaman Presiden Soeharto kan ada BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila),” kata Anshori, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/10).
Anshori melanjutkan, lembaga tersebut nantinya haru benar-benar bisa mensosialisasikan pentingnya kerukunan antarumat beragama. Lembaga tersebut harus berisikan para penatar-penatar yang sudah diuji integritasnya, rasa nasionalismenya, cinta Tanah Air serta cinta bangsanya melalui pendidikan khusus.
Dia tidak menyangkal, saat ini pun sosialisasi pentingnya pengamalan Pancasila sudah terjadi secara sporadis. Namun, belum efektifnya formula penyampaian materi tersebut membuat langkah yang diambil dirasa kurang efektif.
“Sebenarnya sekarang pun sudah terjadi secara sporadis. Seperti di MPR dengan sosialisasi empat pilarnya, Lemhannas juga mempunyai program, Komnas HAM juga, atau Menhan yang berencana merealisasikan bela negara. Kenapa tak disatukan saja semua konsepnya, biar nantinya lebih fokus dalam character building,” tambah Anshori.