Kamis 15 Oct 2015 12:56 WIB
Insiden Aceh Singkil

'Jangan Sudutkan Umat Muslim dalam Bentrokan Singkil'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27),  korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27), korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Hanura, Amir Faisal Nek Muhammad mengimbau seluruh pihak tidak menyudutkan umat Islam dalam bentrokan yang terjadi di Aceh Singkil. Akan lebih baik, kata dia, jika proses pengusutan yang terjadi diserahkan ke aparat penegak hukum.

"Jangan saling menyalahkan, apalagi menyudutkan umat Islam terkait peristiwa tersebut," ujarnya, Kamis (15/10).

Islam, kata Amir, adalah agama rahmatan lil'alamin yang berarti rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya rahmatan lil muslimin saja. "Jadi umat Islam adalah umat yang mencintai kedamaian," ucapnya.

Ia juga meminta penyelidikan dan investigasi di Aceh Singkil harus dilakukan secara teliti dan objektif. Selain itu, politikus kelahiran Pidie ini meminta Polda Aceh untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, agar kasus ini tidak meluas.

Peristiwa pembakaran terhadap rumah ibadah di Aceh Singkil terjadi hanya satu hari setelah pemerintah daerah Kabupaten Aceh Singkil membuat kesepakatan perihal gereja-gereja yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). 

Peristiwa tersebut berawal dari adanya organisasi masyarakat yang tidak puas atas kesepakatan antara pemerintah daerah setempat dan kelompok masyarakat soal 21 gereja yang izinnya dianggap bermasalah. Sesuai rencana, pemerintah akan membongkar gereja pada 19 Oktober 2015 mendatang. 

Pada Selasa (13/10) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB sekitar 500 orang dari organisasi masyarakat berkumpul di dekat Masjid Lipat, Desa Kajang Bawah, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. Pukul 10.00 WIB, massa yang terdiri dari ratusan orang serta menggunakan sepeda motor dan mobil bak terbuka bergerak ke sejumlah rumah ibadah yang dipermasalahkan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement