REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menelusuri penyebab bentrokan antar warga di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. Bentrokan yang dipicu oleh pembakaran gereja oleh sekelompok massa mengakibatkan satu orang meninggal dan empat luka-luka.
Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan, polisi masih menelusuri aktor di balik bentrokan tersebut. Anton meyakini terdapat provokator dalam kasus tersebut.
"Ada lawan-lawan politik juga, kemungkinan terkait Pilkada," ujarnya, di Mabes Polri, Kamis (15/10).
Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak, kata Anton, kemungkinan adanya keterlibatan dari pasangan calon dalam kerusuhan tersebut bisa terjadi. Kendati demikian, lanjutnya, hal tersebut perlu dilakukan penelusuran lebih dalam.
"Sementara sentimen agama dan motif Pilkada. Nanti kita petakan," kata Anton.
Karopenmas Polri, Brigjen Agus Rianto mengatakan, polisi telah menetapkan delapan tersangka dalam bentrokan. Tiga orang di antaranya sudah ditahan. "Inisialnya S, N, I disangka telah melakukan pengrusakan," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (15/10).
Ketiga tersangka tersebut, kini ditahan di Polres Aceh Singkil. Polisi terus mendalami kasus tersebut termasuk mengusut aktor intelektual dalam peristiwa tersebut. Selain itu, lanjut Agus, polisi juga telah menetapkan lima orang ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Menurutnya, saat ini sedang dilakukan pengejaran.