Kamis 15 Oct 2015 16:14 WIB

Australia Setujui Pembangunan Tambang Batubara Terbesar di Dunia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Tambang Batubara (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Tambang Batubara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Pemerintah Australia telah memberikan persetujuan untuk membuat salah satu tambang batubara terbesar di dunia, Kamis (15/10). Tambang akan dibangun oleh perusahaan India Adani Mining di Queensland.

Pada Agustus lalu, pengadilan memblokir sementara proyek tersebut karena masalah lingkungan. Namun persetujuan kini telah diberikan dengan syarat pengembang harus tunduk pada 36 kondisi ketat dalam sejarah Australia, kata menteri lingkungan Greg Hunt.

Tambang ini akan seluas tujuh kali ukuran Manhattan. Persetujuan tersebut ditandatangani pada Rabu oleh Hunt dan membawa perdebatan panjang dari pihak yang kontra dengan pertambangan. "Saya memiliki kekuatan untuk menangguhkan atau mencabut persetujuan," kata Hunt dikutip BBC.

Menurutnya, hukuman yang berat berlaku jika ada pelanggaran. Petambangan ini pertama kali diusulkan pada 2010 dengan nama proyek Carmichael yang bernilai sekitar 16 miliar dolar Australia (setara 12 miliar dolar AS). Tambang akan menggali dan mengangkut sekitar 60 juta ton batubara per tahunnya untuk diekspor, terutama untuk India.

Sebelumnya, proyek ditentang karena dikhawatirkan merusak ekosistem dan membawa kepunahan bagi beberapa spesies di wilayah setempat. Seekor kadal langka yang disebut Yakka Skink adalah salah satu spesies yang menyebabkan keputusan Pengadilan Federal Australia pada Agustus ditunda.

Para kritikus menentang persetujuan tambang di Pengadilan Federal terutama karena kekhawatiran bahwa dua spesies hewan rentan akan terancam. Pada Kamis, Hunt mengatakan isu yang diangkat oleh masyarakat telah dikomunikasikan dan ia menjamin bahwa Adani harus memenuhi standar lingkungan tertinggi.

Beberapa syarat yang harus Adani penuhi untuk dapat melanjutkan pembangunan pertambangan mencakup perlindungan dan perbaikan 31 ribu hektare habitat satwa khusus. Adani juga harus memberikan satu juta dolar AS untuk program penelitian demi meningkatkan konservasi spesies terancam di daerah tersebut selama 10 tahun ke depan.

Dalam sebuah pernyataan via email, Adani menyambut baik pengumuman tersebut. "Jelas bahwa masalah ini telah ditangani, tercermin dalam kondisi yang ketat dan melelahkan," katanya.

Proyek tambang dan kereta api ini akan berada di Cekungan Galilea di wilayah Queensland tengah, beberapa 300 km (186 mil) pedalaman.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement