REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pencarian Nadia (6 tahun), bocah yang hanyut di sebuah kali di wilayah Cikaret, Selasa (13/10), terus berlanjut. Memasuki hari kedua, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menambah jalur pencarian dan perlengkapan yang digunakan.
"Hari ini kami menurunkan 142 personil tim gabungan, dengan penambahan jalur pencarian dari RPH ke Karehkel," ungkap Ayub Sukmana, Staf Seksi Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Kota Bogor yang juga menjadi penanggung jawab lapangan pencarian tersebut, Kamis (15/10).
Sebanyak 142 orang tim terbagi dalam empat Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 menyusur jalur Cibalagung ke Sarijan, SRU 2 dari Sarijan hingga RPH, SRU 3 dari RPH hingga Karehkel, sementara SRU 4 menyusur jalur darat.
Tim gabungan terdiri dari 20 orang BPBD Kota Bogor, 15 orang Pol PP Kota Bogor, 30 orang Polmas Bogor Raya, 15 orang RAPI, 25 orang Tagana Kota Bogor, 15 orang Forkam, satu orang Wapalapa, lima orang KOMOB, lima orang dari PMI, serta dua orang dari BPBD Kabupaten Bogor. Hari sebelumnya, terdapat 135 personil tim gabungan yang melakukan pencarian.
Ayub menginformasikan, peralatan penunjang yang dikerahkan antara lain dua ambulans, lima buah perahu karet, satu kayak, satu jaring, dan tambahan bantuan alat selam dari Pemadam Kebakaran Kota Depok. "Kami melakukan penyelaman di titik-titik yang lokasinya memungkinkan, berjaga-jaga jika korban ada di dalam palung," ucap dia.
Pencarian hari kedua akan berlangsung hingga pukul 16.30 WIB. Ayub berharap, korban akan segera ditemukan sebelum batas pencarian 3x24 jam.
Nadia, yang bermukim di Gang Pangumbahan Cikaret RT 05 RW 06, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, diketahui hanyut pada Selasa (13/10) sekitar pukul 17.30 petang. Bocah kelas satu SD itu hanyut ketika bermain di sekitar kali dekat rumahnya di tengah hujan deras.