REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Turki menjadi fokus utama pertemuan pemimpin Uni Eropa di Brussels yang membahas krisis migran, Kamis (15/10). Turki saat ini menampung sekitar dua juta migran yang sebagian besar berasal dari Suriah.
Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan UE perlu bekerjasama untuk menangani krisis ini. "Dan Turki memiliki peran kunci," kata Merkel di parlemen Jerman. Menurutnya sebagian besar pengungsi perang yang akan pergi ke Eropa akan melalui Turki.
Eropa, tambahnya, tidak bisa mengatur pergerakan pengungsi tanpa bekerjasama dengan Turki. Merkel akan bertemu dengan 27 pemimpin UE lainnya di Brussels untuk mendiskusikan kerja sama dengan Pemerintah Turki.
Kedua pihak berharap bisa menandatangani rencana aksi bersama yang meliputi dukungan prosedural dan finansial untuk Turki dalam mengurus migran, memerangi penyelundup manusia dan meningkatkan operasi pengembalian migran.
Turki diharapkan dapat membuka enam pusat pengungsian yang dibangun dengan bantuan dana dari UE. Sebaliknya, Pemerintah Turki diperkirakan akan meminta agar proses pengajuan visa warganya ke negara Eropa dipercepat dan dipermudah.