Kamis 15 Oct 2015 17:03 WIB
Insiden Aceh Singkil

Bentrok Aceh Singkil, Sekitar 7.000 Warga Mengungsi

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
 Personel polisi berjaga di lokasi gereja Singkil, Aceh, Rabu (14/10).
Foto: EPA/Hotli SImanjuntak
Personel polisi berjaga di lokasi gereja Singkil, Aceh, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan warga Aceh Singkil mengungsi ke Sumatra Utara akibat peristiwa bentrokan antarwarga yang dipicu oleh pembakaran gereja di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil pada Selasa (13/10). Bentrokan ini mengakibatkan satu orang meninggal dan empat luka-luka.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan, pengungsi akibat peristiwa tersebut sekitar lima ribu hingga tujuh ribu penduduk. Mereka mengungsi ke dua desa di Sumatra Utara yaitu Fak-Fak dan Saragi. "Yang mengungsi bisa kedua-keduanya, baik yang diserang atau menyerang, ada juga yang takut karena bentrokan," ujarnya, di Mabes Polri, Kamis (15/10).

Polisi sudah melakukan pengamanan terhadap para pengungsi. Anggota Brimob dan Sabhara sudah disebar ke titik pengungsi.

Menurutnya, belum ada tempat penampungan yang disiapkan secara khusus. Mereka, kata Anton, tinggal di gereja maupun sanak saudara. "Pemerintah masih sedang menyiapkan," kata Anton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement