REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengirimkan lima duta Jaipongan ke Korea Selatan. Penari cantik tersebut, rencananya akan menghibur tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di Seoul, Korsel. Tak hanya itu, keberangkatan para duta ini juga sekaligus untuk mengenalkan Tari Jaipong ke dunia internasional.
Ketua Pelaksana, Dedy S Gumelar, mengatakan, program ini dinakaman "Jaipong Goes to Korea". Dari sekian banyak penari, akhirnya terseleksi lima duta penari Jaipong. Mereka akan bertolak ke Negeri Ginseng itu terhitung dari 16 sampai 20 Oktober.
"Kita ingin, mengenalkan lagi kesenian tradisional ini ke dunia internasional," ujar Dedy yang juga maju sebagai Cabup Karawang pada Pilkada 9 Desember mendatang, Kamis (15/10).
Menurut Dedy, kepergian duta Jaipong ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain berat di seleksi penilaian, ternyata ada beberapa penari yang tersandung masalah administrasi. Mereka, tidak bisa membuat paspor disebabkan tidak memiliki akta kelahiran.
Ternyata, setelah ditelusuri, rangkaian untuk membuat akta kelahiran di Karawang sangat rumit. Rumitnya seperti apa, membuat KTP dan KK-nya saja, prosesnya panjang dan lama. Akibatnya, penari yang masih sekolah di SMA itu, tak bisa membuat paspor sesuai jadwal.
"Tapi, bersyukur saat ini semua kelengkapan administrasi bisa dilalui. Sehingga, besok anak-anak ini akan terbang membawa nama baik Karawang serta Indonesia," jelasnya.