REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PKS Almuzzamil Yusuf meminta semua pihak harus menahan diri, dan mengedepankan penyelesaian kasus ini dengan masalah hukum.
Ia menilai pembangunan gereja dan perbedaan agama, harusnya diselesaikan dengan cara yang lebih bijak, lebih dialogis, sesuai dengan koridor hukum, sehingga tidak terjadi seperti di Tolikara ataupun di Aceh.
''Karena itu penyelesaiannya harus komprehensif. Penegak hukum harus berdialog. Karena itu kita himbau penyelesaiannya dengan lebih bijak, dialogis dan persuasif,'' kata Almuzzamil Yusuf, usai menghadiri acara Bicara Buku: Leadership dan Manajemen Muhammad SAW dalam Kepemimpinan Sosial Politik, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/10).
Ia juga meminta aparatur atau intelejen negara harus bertindak secara preventif, dengan lebih dulu mengetahui potensi konflik yang akan terjadi. Mantan ketua Umum PKS itu mengatakan, presiden juga perlu melihat persoalan ekonomi masyarakat, yang dianggap mempengaruhi kondisi emosional rakyat.
''Saya kira itu menjadi persoalan intelijen kita, koordinasi mereka dengan aparatur keamanan bagaimana,'' ujarnya.