REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Timnas Belanda dipastikan absen pada ajang turnamen elite Piala Eropa 2016 setelah menelan kekalahan memalukan 2-3 atas Republik Ceska di Stadion Amsterdam
Arema, Rabu (14/10) dini hari WIB lalu. Hasil dari laga pamungkas kualifikasi Grup A ini membuat posisi tim Oranye tak beranjak dari peringkat empat klasemen akhir dengan raihan 13 poin. Mereka pun gagal merebut jatah tiket play-off yang hanya milik peringkat tiga masing-masing grup.
Adapun dua tiket jalur otomatis sudah dimiliki oleh pemuncak klasemen Grup A, Republik Ceska (22 poin), disusul oleh tim kuda hitam Islandia (20 poin) di peringkat kedua.
Sebenarnya absennya Belanda di turnamen bergengsi antar negara Eropa bukan merupakan kali pertama. Sebelumnya negara Eropa barat itu pernah tak ikut serta gelaran Piala Eropa pada tahun 1984 karena kasus yang sama.
Pada Piala Eropa edisi ketujuh tahun 1984 silam yang juga berlangsung di Prancis, mereka juga gagal melewati babak kualifikasi lantaran kalah bersaing dengan
Spanyol. Sehingga, peristiwa ini benar-benar seperti ulangan tragedi 1984 silam. Namun deja vu yang mereka alami benar-benar tak diharapkan oleh rakyat Belanda dan juga pendukung tim Oranye di belahan dunia manapun.
Kegagalan itu membuat sang pelatih, Danny Blind, mengungkapkan kekecewaanya. Ayah bek Daley Blind itu meminta maaf karena dirinya membuat Belanda mengulangi peristiwa beberapa dekade lalu tersebut.
“Tentunya kami sangat kecewa dengan hasil ini. Sebenarnya, kami sudah tahu hal paling buruk yang akan menimpa pada laga terakhir kualifikasi. Nasib kami sepenuhnya tergantung Turki. Meski begitu, mengakhiri kualifikasi dengan kekalahan di rumah sendiri merupakan momen buruk. Kami minta maaf kepada rakyat Belanda dan kami akan bangkit dengan segera,” ujar Blind seperti dilansir Football Orange, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, pelatih yang pernah menjadi arsitek Ajax Amsterdam itu enggan mengundurkan diri. Bahkan ia menyatakan tetap ingin mengarsiteki tim Oranye.
Blind juga berjanji akan segera meremajakan skuat Belanda yang saat ini dianggap lebih banyak mengandalkan pemain tua. Tidak hanya itu, pria berusia 54 tersebut juga berkomitmen untuk membawa Belanda ke perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia.
Striker senior Belanda, Robin van Persie, mengungkapkan tidak bisa menutupi rasa malunya. Menurutnya, situasi tim saat ini sangat mengerikan. Bahkan hingga saat ini penyerang Fenerbahce itu belum bisa menerima kenyataan tidak lolosnya Belanda ke Prancis. Eks penyerang Manchester United itu berharap tim Oranye segera bangkit dan kembali menjadi tim yang disegani di Eropa. "Tentunya situasi ini sangat mengerikan. Kami hanya bisa menonton (Piala Eropa) dan itu menyakitkan," kata bomber berusia 32 tahun itu.
Pada ajang gelaran paling akbar Piala Dunia, Belanda juga pernah mengalami nasib yang sama, yaitu gagal lolos ke Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang.
Menariknya, kegagalan mereka di Piala Eropa 2016 disebut gara-gara terkena kutukan akibat menjadi tim peringkat ketiga Piala Dunia 2014.
Sepanjang sejarahnya, peraih peringkat tiga Piala Dunia yang merupakan negara Eropa selalu sulit melangkah ke Piala Eropa dua tahun setelahnya. Tercatat sejak Piala Dunia 1982, hanya Jerman negara yang tampil sebagai juara ketiga Piala Dunia (2006 dan 2010) mampu lolos dari ajang kualifikasi Piala Eropa yang digelar dua tahun berikutnya (Piala Eropa 2008 dan 2012). Sementara, tujuh negara lainnya yang berhasil menempati peringkat ketiga Piala Dunia gagal ke putaran Piala Eropa berikutnya. Ketujuh negara tersebut adalah Polandia, Prancis, Italia, Swedia, Kroasia, Turki, dan Belanda.