Kamis 15 Oct 2015 20:47 WIB

Turki Kembali Tahan 10 Orang Terkait Bom Ankara

PM Turki Ahmet Davutoglu
Foto: www.medya365.com
PM Turki Ahmet Davutoglu

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Kamis (15/10), mengatakan 10 orang lagi ditahan terkait serangan di Ankara yang menewaskan 99 orang.

Penahanan juga dilakukan sehubungan dengan peredaran cuitan di Twitter, yang diduga menunjukkan upaya pengeboman diketahui sebelumnya.

Pemerintah Turki betul-betul menekankan perhatian pada cuitan beberapa jam sebelum serangan pada Sabtu itu.

Serangan itu terjadi saat unjuk rasa dan tampaknya adalah pengeboman bunuh diri ganda.

Pejabat berupaya mencari kaitan tersangka pelaku pada kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Namun, pemerintah juga mengatakan tersangka utama serangan-serangan tersebut adalah kelompok garis keras ISIS, yang sangat berseberangan dengan PKK.

Davutoglu mengatakan kepada stasiun pemberitaan TGRT dalam sebuah wawancara Turki sedang menyelidiki keterlibatan kedua kelompok itu dalam peristiwa pengeboman.

"Sebagai jalur pertama, kami telah mengungkap keterkaitan ini, dengan memusatkan faktor ISIS sebagai tersangka utama," katanya.

"Jalur kedua adalah cuitan-cuitan di Twitter: beberapa pelaku sebelumnya melancarkan tugas awal sebagai persiapan sebelum pengeboman," katanya.

"Kemarin dan hari ini (Kamis), dilakukan penahanan terhadap 10 orang lagi dengan mengikuti kedua jalur itu. Penyelidikan terus berlangsung dan semakin dalam. Di antara yang (kami) tahan adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan PKK dan terkait dengan ISIS," tambahnya.

Pemerintah Turki telah mengatakan dua orang yang diduga memiliki hubungan dengan PKK sudah ditahan terkait cuitan-cuitan, yang dikatakan pemerintah dimuat sembilan jam sebelum serangan terjadi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement