REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berharap kejadian sandal Glacio yang bagian bawah alasnya bertuliskan lafaz Allah tidak terulang. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan, kata Din, adalah dengan pengetatan pemberian izin usaha oelh unsur pemerintah.
"Jangan sampai terulang," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini saat ditemui di Kantor MUI, area Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (15/10).
Menurut Din, produsen sandal Glacio itu terbilang ceroboh dan bila terbukti ada faktor kesengajaan maka harus diberi pelajaran atau dihukum sesuai regulasi yang ada. Apabila ada faktor keteledoran dan yang bersangkutan meminta maaf, lanjtunya, maka itu akan lebih baik.
"Kalau dia minta maaf karena keteledoran, Islam juga memaafkan," katanya.
Ketua Wantim MUI ini juga mengimbau umat Islam agar tidak mudah tepancing dengan berbagai hal yang dapat memicu tindakan anarkis, seperti insiden sandal Glacio. "Umat Islam tidak perlu marah-marah, protes. Saya pikir banyak upaya yang ingin memprovokasi," kata dia.