REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Herwan Chaidir menegaskan jika insiden pembakaran gereja di Singkil, Aceh, tidak terkait dengan aksi terorisme.
"Sejauh ini BNPT tidak melihat ada indikasi ke arah sana (aksi terorisme). Jadi ya murni karena gesekan dan konflik di tengah masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mencegah agar insiden serupa tidak terjadi lagi, maka diperlukan peran pemerintah daerah (Pemda) yang besar. Pemda setempat harus mengerti secara jelas apa yang menjadi masalah di masyarakat. Seperti dalam insiden di Aceh Singkil, apa sudah secara tegas memberikan larangan pendirian rumah ibadah.
"Sebab ketika tak ada ketegasan sikap pemerintah setempat, menjadi wajar masyarakat gampang tersulut emosinya," katanya.
Meski bukan termasuk terorisme gaya baru, Herwan tetap mewanti wanti agar kasus serupa jangan sampai terulang. Sebab ini rawan ditunggangi oleh kelompok radikal demi kepentingan mereka. Yakni bertujuan menciptakan kondisi chaos.
"Ya bisa jadi. Andai pola kejadian seperti terjadu serempak di berbagai daerah ini jelas berbahaya," ujarnya menambahkan.