Jumat 16 Oct 2015 13:28 WIB

Alasan Komisioner KY Balik Laporkan Sarpin ke Bareskrim

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Yudisial (KY), Taufiqurrahman Syahuri menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jumat (16/10). Ia diperiksa sebagai saksi pelapor terhadap hakim Sarpin.

"Saya tidak dendam, saya tidak sakit hati dan saya tidak marah. Saya cuma merasa kerepotan dan buang-buang waktu saja dengan tuduhan penghinaan tersebut," ujar Taufiq di Bareskrim Polri, Jumat (16/10).

Melaporkan balik Sarpin, kata Taufiq, bertujuan menyampaikan pesan kepada Sarpin. Dengan dilaporkan balik biar merasakan juga kerepotan karena harus berurusan dengan penegak hukum.

Menurut Taufiq, jika tidak ingin sama-sama repot, perseteruan ini agar dihentikan. "Gak elok kita sama-sama sebagai pejabat negara, apalagi saya dan pengadu itu ada hubungan pengawasan," kata Taufiq.

Taufiq menilai, sangat lucu jika perseteruan ini tidak berakhir. Taufiq mengaku malu dengan kondisi dunia hakim di Indonesia. Dia bahkan mengajak Sarpin untuk membantu kepolisian dan presiden agar negara tidak gaduh. Hal tersebut dapat dicegah dengan berakhirnya perseteruan tersebut.

Taufiq pun menegaskan, bahwa tidak mungkin pernyataannya di sejumlah media untuk menghina Sarpin. Taufiq hanya memberikan komentar terkait putusan Sarpin di dalam persidangan. Seperti diketahui, Taufiq melaporkan balik Sarpin ke Bareskrim Polri. Taufiq melaporkan Sarpin atas tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement