Sabtu 17 Oct 2015 06:20 WIB

Dompet Dhuafa Bangun Safe House, Bantu Korban Asap di Palangkaraya

Red: Damanhuri Zuhri
Kabut asap (ilustrasi)
Kabut asap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Tak hanya wilayah Sumatera dan sekitarnya, kabut asap pun merambah kawasan Kalimantan, seperti di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Asap pekat menyelimuti sejak beberapa bulan yang lalu, hingga mengakibatkan kenaikan angka Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada masyarakat Kalimantan yang berdampak langsung.

“Informasi dari relawan setempat, tenaga medis khususnya dokter sangat dibutuhkan, karena tenaga medis jumlahnya sedikit dan penanganan wilayah cukup besar. Dokter di sini membutuhkan bantuan, karena banyaknya angka ISPA,” ujar, Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Humairoh Anahdi di Palangkarata, Jumat (16/10).

Kota Palangkaraya dan sekitarnya, kata Humairoh, sejak dua bulan lalu sudah terpapar kabut asap. Kepekatan polusi asap di kota tersebut, sudah di atas rata-rata dan masuk dalam kategori berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kabut asap yang menjangkau kawasan Kalimantan dan sekitarnya diakibatkan terbakarnya lahan gambut di beberapa titik. Wilayah yang paling parah dan berjarak dekat dengan titik api adalah Kabupaten Barito Selatan (Buntok) dan Barito Timur (Tamiang Layang).

Akibat dari bencana kabut asap tersebut, aktivitas warga setempat pun terhambat dalam berbagai sektor, baik kesehatan, pendidikan dan ekonomi. “Sekolah sudah satu bulan diliburkan, dan aktivitas nyaris kurang aktif karena transportasi sedikit terganggu,” jelas Humairoh.

Meringankan beban masyarakat berdampak kabut asap di Kota Palangkaraya dan sekitarnya, Dompet Dhuafa bersinergi dengan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dan relawan kemanusiaan lainnya pun bergerak cepat untuk memberikan bantuan.

Ia menuturkan, Dompet Dhuafa berencana akan menggulirkan bantuan dan melakukan berbagai macam aksi kegiatan, di antaranya pendirian Safe House, distribusi masker, edukasi penggunaan masker melalui media dongeng.

Untuk pendirian Safe House, rencananya akan digulirkan di beberapa wilayah berdampak asap, di antaranya Desa Mentangin Hulu, Kecamatan Mentangai Kabupaten Kapuas, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Desa Bukit Liti, Kecamatan Bukit Rawi, Kabupaten Pulau Pisang.

Aktivitas Safe House yakni sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Instalasi ini bisa ditempatkan dilokasi umum atau masyarakat yang dilengkapi dengan air purifier, oksigen lengkap, air bersih dan alat komunikasi.

Safe House harus tertutup dan cukup terlindung dari dampak asap secara maksimal. "Instalasi ini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk bagi ibu hamil, bayi, anak, manula dan orang dengan penyakit penyerta seperti TB, Asma, Pnemonia dan lain sebagainya."

Tak hanya itu, Humairoh lebih lanjut menuturkan harga obat-obatan di Kota Palangkaraya begitu tinggi. Warga yang mulai mengalami gangguan kesehatan mulai mengeluhkan harga obat yang begitu mahal.

“Harga obat-obatan di sini bisa tiga kali lipat dari Jakarta dan dua kali lipat dari Banjarmasin. Jadi rencana akan meminta bantuan tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement