Sabtu 17 Oct 2015 06:47 WIB

Musik Kande Aceh Guncang Frankfurt Book Fair 2015

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Frankfurt Book Fair 2015
Foto: The Guardian
Frankfurt Book Fair 2015

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Kelompok musik etnik Kande dari Aceh berhasil menguncang Paviliun Indonesia dalam penyelenggaraan pameran buku di Frankfurt Book Fair (FBF). Di ajang ini Indonesia menjadi bintang tamu  di gedung Frankfurt Messe.

"Alhamdullilah kami tidak mengira mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penonton yang khusus datang ke paviliun Indonesia," ujar Manajer Kande, Chairiyan Ramli, Sabtu (17/10).

Dalam penampilan kelompok musik Kande dengan lead vocal Rafli ini berhasil menghibur para penonton yang memenuhi paviliun Indonesia. Mereka  melantumkan lagu-lagu berjudul Salam, Asai Naggroe, HPH, Meuseunoh, Rapa i, Malik al Shaleh, Bumoe dan Hom.

Kande terdiri dari 12 personil. Mereka memadukan musik tradisi Aceh yang didominasi perkusi (rapai, geundeurang, tamboe, rapai pasee) dan seureune kalee serta musik moderen. Apa yang mereka pertunjukkan mendapat sambutan dari penonton yang sangat antusias.

"Penampilan Kande sangat membanggakan kami sebagai orang Indonesia yang ada di Jerman," ujar Chairiyan.

Sementara penonton asing yang menyaksikan penampilan Kande, memberikan selama dan pujian. "It's amazing. Musik yang penuh dengan spirit yang tinggi," ujar salah seorang penonton asing.

Menurut Chairiyan, banyak orang asing yang memberikan ucapan selamat. Musik Kande membuat mereka terharu terutama mereka yang pernah ke Aceh ketika bencana tsunami terjadi.

Personil Kande yang terdiri dari Fadhlul Suni pada gitar elektrik, Aoel Bass, Zulkifli di Rapa i 1, Seurune kale, Zulfikar rapa I 2, Munzir rapa I 3, Teuku Hariansyah rapa I 4, Rafly lead vocal dan gitar akustik, serta Chairiyan yang menjabat sebagai manager sekaligus backing vocal.

Menurut Chairiyan, Kande sangat bangga bisa memberikan sumbangsih ikut memeriahkan paviliun Indonesia di acara FBF 2015.

Kelompok musik etnik Aceh ini pernah meraih penghargaan best performance dan mendapatkan penghargaan berupa Herald Angel Award 2015 pada Edinburgh Fringe Festival, di Edinburgh, Skotlandia, belum lama ini.

Kata Kande berasal dari bahasa Aceh yang berarti Lampu Gantung.  Lampu ini mempunyai sembilan sumbu yang menjadi penerang bagi masyarakat yang pada saat itu berada dalam keadaan gelap gulita akibat didera konflik yang berkepanjangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement