REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Majalan pekanan Jerman Der Spiegel membuat laporan mengejutkan. Dalam laporannya yang dikeluarkan kemarin, Spiegel menulis, keberhasilan Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2006 tak terlepas dari aksi penyuapan ke badan sepakbola dunia, FIFA.
Penyuapan dilakukan untuk mengamankan suara dari empat wakil Asia yang masuk dalam jajaran 24 anggota Komite FIFA. "Ini bisa menjadi salah satu krisis terbesar dalam sejarah sepakbola Jerman sejak skandal penyuapan 1970-an," tulis majalah tersebut.
Empat anggota komite Asia memang memilih Jerman bergabung dengan perwakilan Eropa lainnya. Saat itu Jerman memperoleh 12 suara, selisih 1 suara dari seterunya yang memperoleh 11 dukungan. Perwakilan dari Selandia Baru Charles Dempsey Absen saat itu.
Salah satu perwakilan Asia yang diidentifikasi Spiegel yakni Chung Moon-joon. Ketika ditanya soal tudingan itu, Chung menilai pertanyaan tersebut tak layak direspons.
Spiegel melaporkan komite penawaran Jerman telah menyiapkan uang sebesar 6 juta dolar AS pada proses penentuan 6 Juli 2000. Dana tersebut berasal dari pinjaman uang pribadi mantan bos Adidas Robert Louis Dreyfus.
Menurut Spiegel Franz Beckenbauer yang memimpin kepala komite penawaran dan Wolfgang Niersbach, Presiden Sepakbola Jerman (DFB) saat ini, dan petinggi sepakbola lainnya mengetahui tentang dana tersebut. Namun 1,5 tahun jelang Piala Dunia, Louis Dreyfus meminta agar uang pinjaman itu dikembalikan.
Untuk membayar pinjaman itu, FIFA kembali turun tangan. Para pejabat FIFA mengadakan gala Seremoni Pembukaan yang direncanakan diselenggarakan di Stadion Berlin. Jerman mengeluarkan kontribusi sebesar 6,7 juta Euro.
Namun pada kenyataannya, acara tersebut dibatalkan. Sementara aliran uang telah mengalir ke akun Bank FIFA di Jenewa. Dari sana, FIFA ditengarai mengirimkan kembali uang pinjaman ke rekening Louis Dreyfus di Zurich.