REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan keamanan Palestina dituding telah menangkap setidaknya 14 anggota Hamas sejak awal Oktober 2015 dan meningkatkan ketegangan internal Palestina pada saat kerusuhan terjadi antara Palestina dan Israel akhir-akhir ini.
Hamas menuduh pasukan keamanan Palestina menangkap tujuh anggota kelompoknya, termasuk mahasiswa dan mantan tahanan di penjara-penjara Israel di Tepi Barat.
Mantan juru bicara kementerian dalam negeri pemerintah Hamas di Gaza Ibrahim Salah mengatakan, penangkapan menandai eskalasi yang merusak suasana persatuan nasional di tanah Tepi Barat. Hamas menuntut pembebasan pendukungnya di Tepi Barat.
"Kami telah menunda pada mengeluarkan pernyataan pada penangkapan anggota Hamas oleh Palestina sehingga kita tidak mengurangi pemberontakan rakyat Palestina di Yerusalem," kata Salah kepada Al Jazeera, Sabtu (17/10).
Juli lalu, kampanye penangkapan besar-besaran anggota Hamas yang dilakukan Palestina dimulai setelah terjadi serangkaian serangan bersenjata di Tepi Barat. Setidaknya 120 anggota ditahan pada saat itu.
Pemerintah Palestina membantahnya.
"Mereka (Hamas) adalah pembohong besar," kata juru bicara pasukan keamanan Palestina Adnan al-Damiri kepada Al Jazeera. Ia menambahkan pihaknya berada dalam Intifada baru, dan tidak menangkap orang karena alasan politik, atau politik pikiran atau afiliasi.