REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH -- Proses pemulangan pengungsi Aceh Singkil di dua wilayah Sumatera Utara berlanjut hingga (17/10). Sekretaris Daerah Aceh Singkil Azmi mengatakan, pejabat Pemkab bersama aparat polisi dan TNI saat ini masih berada di lokasi untuk menjemput warga yang tersisa.
"Sebagian besar sudah pulang. Semua kita bawa, cuma ada yang tersisa di Tapanuli Tengah (Tapteng) karena nggak terdeteksi sama kita, di rumah-rumah keluarga mereka, ada sekitar 400-an orang," kata Azmi kepada Republika.co.id, Sabtu (17/10).
Azmi menyebut ada 2.000 pengungsi di Kecamatan Manduamas, Tapteng yang telah dipulangkan kemarin malam. Para warga Aceh Singkil tersebut dibawa menggunakan mobil, bus, truk, serta kendaraan besar yang dimiliki Polri dan TNI. Pemulangan pun, lanjutnya, dikawal oleh aparat Polri dan TNI.
Selain di Tapteng, banyak pengungsi yang juga diketahui berada di Pangindar, Pakpak Bharat. Untuk di lokasi kedua, Azmi mengatakan, pemulangan baru akan mulai dilakukan hari ini.
"Untuk Pakpak Bharat ada sekitar 1.050 orang, hari ini kita jemput," ujarnya.
Namun, Azmi menyebut penjemputan pengungsi di Pakpak Bharat mengalami sedikit kendala. Medan berat menuju lokasi pengungsian, membuat tidak semua kendaraan bisa melewatinya.
"Susah sekali mengevakuasinya. Jalannya sangat susah dilewati, harus menggunakan double cabin. Tapi Insya Allah kita selesaikan semua," kata Azmi.