REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menghimbau masyarakat Kota Bogor berhati-hati gunakan media sosial (medsos). Pasalnya, dunia maya yang memiliki sejumlah peluang baik tersebut juga bisa menjadi ancaman.
"Media sosial ibarat memiliki dua mata pisau, bisa jadi berkah tapi bisa juga jadi musibah," kata Bima saat menjadi Keynote Speaker dalam Diskusi bertema "Hati-Hati dengan Media Sosial: Tantangan dan Peluangnya untuk Kota Bogor" di Bogor Green Room, Balai Kota Bogor, Sabtu (17/10).
Bima memaknai Medsos sebagai sarana untuk membangun jaringan dan mengetahui perkembangan informasi terkini. Secara positif, dunia maya dinilai egaliter dan bisa menjadi sarana pergaulan yang baik.
Akan tetapi, sejumlah hal negatif juga bisa ditimbulkan dunia maya yang liar dan anonim. Salah satunya, Bima pernah memiliki pengalaman negatif saat akun medsosnya diretas dan disalahgunakan.
"Walaupun bermanfaat tapi juga bisa berbahaya, terlebih untuk anak-anak. Karena itu, saya dan istri saya membatasi penggunaan gadget untuk anak-anak kami," ujarnya dalam kegiatan yang diorganisir oleh para relawan Bogoh Ka Bogor itu.
Ia berharap, penggunaan medsos dibarengi dengan pemahaman dan kesadaran yang baik. Pemanfaatan IT dan medsos diharapkan bisa digunakan untuk kemajuan Kota Bogor.
Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Medsos, Hariqo Wibawa Satria menyampaikan sejumlah peluang dari media sosial untuk Kota Bogor. Misalnya, Medsos bisa digunakan untuk mempromosikan aset potensial di Kota Bogor seperti tempat pariwisata, produk lokal, kuliner, atau sosok-sosok yang menginspirasi.
Selain itu, ujar Hariqo, Medsos dapat digunakan untuk mengawasi kinerja pemerintah kota dan SKPD. Kontrol sosial juga bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan menyampaikan ajakan baik di akun Medsos masing-masing.
"Sekarang semua orang adalah media, semua orang adalah kantor berita, semua orang wartawan, pemimpin redaksi, sekaligus pemiliknya," tuturnya.